a. Harta adalah anugerah dari Allah SWT. yang harus disyukuri.
Tidak semua orang mendapatkan kepercayaan dari Allah untuk memikul amanah harta benda. Karena itu, ia harus disyukuri sebab jika mampu memikulnya, pahala yang sangat besar sudah menanti.
b. Harta adalah amanah dari Allah yang harus dipertanggungjawabkan.
Setiap kondisi entah itu baik atau buruk yang kita alami harus kita hadapi dengan baik sesuai dengan keinginan yang memberi amanah. Di balik harta melimpah, ada tanggung jawab dan amanah yang harus kita tunaikan. Harta yang tidak dinafkahkan di jalan Allah akan menjadi kotor karena bagian halal yang merupakan hak pemiliknya dengan bagian haram yang merupakan hak kaum fakir, miskin, dan orang-orang yang kekurangan lainnya telah bercampur. Allah SWT. berfirman, ”Ambillah zakat dari sebagian harta mereka. Dengan zakat itu, kamu membersihkan dan menyucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya, doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (Q.S. at- Taubah 9: 103).
c. Harta adalah ujian.
Ujian bukan hanya kemiskinan. Kekayaan pun merupakan ujian yang sangat berat. Persoalannya bukan pada kaya atau miskin, tetapi pada cara menghadapinya. Tujuan di balik itu hanya satu, yaitu Allah ingin mengetahui siapa yang terbaik amalannya. Bagi yang berharta, tentunya, ada kewajiban-kewajiban yang harus dilakukan terhadap harta tersebut.
d. Harta adalah hiasan hidup yang harus diwaspadai.
Allah SWT. menciptakan beraneka ragam hiasan hidup bagi manusia. Keluarga, anak, dan harta benda termasuk di dalamnya. Dengan adanya hiasan, hidup menjadi indah. Namun, patut disadari bahwa pesona keindahan hidup itu sering menyilaukan hingga membutakan mata hati dan membuat manusia lupa kepada-Nya dan lupa pada tujuan awal penciptaan hiasan itu. Semua itu hakikatnya adalah titipan dan ujian. “Sesungguhnya, harta dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu). Di sisi Allahlah pahala yang besar” (Q.S. At Taghabuun 64: 15).
e. Harta adalah bekal ibadah.
Tujuan penciptaan manusia adalah untuk beribadah kepada Allah SWT. Karena itu, segenap perangkat duniawi, baik yang materiil maupun yang nonmateriil, tercipta sebagai sarana yang bisa digunakan manusia untuk beribadah. Kekayaan adalah salah satu sarana ibadah. Jika harta dipergunakan sebaik-baiknya, pahala yang amat besar menanti. Namun, jika tidak, siksaan Allah sangatlah pedih.
No comments:
Post a Comment